Mimpi kosong, mimpi isi
Mimpi, kata orang istilah kerennya jadi visi.
Tak hanya
perusahaan yang berhak punya visi, orang per orang pun hendaknya punya
visi. Bukan untuk hebat-hebatan, melainkan agar lebih jelas tujuan
mengarah.
Kalo ingat kelebat waktu, rasanya begitu laju umur ini
tergerus. Baru sebentar menatap kemuka, sebentar melirik kebelakang,
telah begitu panjang garis masa lalu tertinggalkan.
Kesempatan
yang cuma sejengkal ini tak pelak mesti ditakar betul penggunaannya,
tak boleh banyak remah berceceran akibat tak jelas kemana melangkah
arah.
Kalo diumpamakan perjalanan, visi itu mirip dengan tujuan, bisa ciroyom, bisa cikalong.
Bikinlah
visi yang muluk, kata penceramah motivasi. Alasannya, visi ini kan
idem dengan impian, sedang punya mimpi jelas gratis dan bebas pajak.
Artinya, mau bikin mimpi besar-kecil sama-sama gratis alias tak bayar.
Kalau
punya mimpi setinggi bintang, pun tak tercapai, setidaknya masih
nyangsang di puncak gunung. Tapi kalo mimpinya setinggi pohon kelapa,
kalo ga kesampaian akhirnya cuma nyungsep di semak-semak.
Kenapa begitu? Karena umumnya, orang tidak akan menggapai sesuatu melebihi semesta impiannya.
Mimpi sudah digantung, trus? Jelas mesti ada lanjutannya. Itu mengapa, visi pasti diikuti oleh misi.
Sehabis
tujuan ditetapkan, cara mencapai tujuan mesti segera dirancang. Ini
yang kemudian jadi misi. Misi sifatnya praktis, seseorang mesti jadi apa
supaya bisa menggapai mimpi yang sudah digantung.
Cuma kalo mimpi tinggi kan susah dan rumit menggapainya? No problem, ga masalah.
Kata
berita koran, Bill Gates juga tak pernah tahu persis bagaimana cara
mewujudkan mimpi jadi raja software selepas DO kuliah. Yang dipunyainya
cuma mimpi kalo di masa depan setiap PC bakal memakai program buatannya.
Begitu pula dengan visi/misi pribadi. Setelah menetapkan tujuan, maka diperlukan kesetiaaan pada tujuan.
Misi perlu terus dijalankan sambil terus ditajamkan. Sebagian perlu ditambah sebagaimana yang lain perlu dibuang.
Biar
sekarang belum tahu bagaimana cara sampai tujuan, asal tetap setia,
secara ajaib akan ada bantuan dari Tangan Tak Terlihat yang menuntun dan
menempatkan pada tempat, waktu, atau kesempatan yang pas.
Cuma itu yang jadi pembeda pemimpi-khayal dengan pemimpi-nyata
credit : di ambil dari blog ini http://syafrilhernendi.com/2009/06/23/mimpi-kosong-mimpi-isi/
wah, bguz nui postiangan.a ..
BalasHapusselamat bermimpi:)